Click for more products.
No produts were found.

Kontroversi JOKER Si Badut Delusional

Posted on4 Years ago 483

Setelah pemain peran legendaris perfilman dunia Heath Ledger tewas selepas karakternya sebagai Joker dalam serial Batman, rasanya kita patut mengagumi Joaquin Phoenix, ya! Dengan karakter Joker yang selama ini kita kenal sebagai penjahat super, image tersebut seolah dapat ia berikan excuse dengan merepresentasikan sisi kelam masa lalu Arthur Fleck that makes him who he is.

Berdasarkan sisi visual, film jebolan tahun 2019 ini memiliki atmosfer dark yang ditimbulkan dari setting jaman dulu suramnya kota Gotham. Alurnya menggambarkan sakit kejiwaan (delusional) Arthur yang membuatnya nggak bisa mengontrol tawa serta luapan emosinya, girls. Bahkan, penonton seolah bisa merasakan depresi Arthur just by the sound of his laugh. So, film ini tentu memberikan banyak pesan tersirat bagi penontonnya. Jadi, apa aja sih, yang bisa kita petik dari kisah kelam Joker ini? Yuk, kita bahas!

There is a story behind everything and everyone 

Setiap orang yang kita temui punya ceritanya masing-masing yang nggak terceritakan. Seperti ibu Arthur yang tinggal serumah dengannya, even orang terdekatpun belum tentu mengerti bagaimana keadaan seseorang yang sebenarnya.

Bahkan, kalau kita kilas balik ke beberapa series Batman sebelumnya, siapa yang tau kalau ternyata Joker punya masa lalu sekelam itu? Our hearts break for the old you, Arthur…

Always be kind 

Kepada siapapun dan di manapun, berbuat baik itu nggak pernah salah kok, girls! Sesimpel menyapa abang driver ojek online kamu saat jalan pulang dari kampus. Siapa yang tau kalau sepanjang perjalanannya seharian, belum ada satu orang penumpangpun yang menyapa dia? :)

Coba bayangin, gimana jahatnya anak-anak muda yang iseng mengganggu Arthur saat menjalankan pekerjaan serabutannya sebagai badut. Pemikiran itu mungkin nggak bakalan terlintas di benakmu, but, remember to always be kind! <3

Your past may not define who you are 

It’s our choice to be what kind and whoever role we play. Lingkungan serta keadaan di mana kita dibesarkan tentu punya andil yang besar banget dalam pembentukan karakter setiap orang. Arthur mungkin punya masa lalu yang kelam, serta lingkungan yang juga nggak memperlakukan dia dengan baik. Sampai pada akhirnya, penyakit kejiwaan yang mengidapnya semakin nggak terkontrol, dan mengakibatkan ketidakstabilan emosinya dalam menghadapi tekanan.

Well, kamu tetap bisa memilih untuk jadi pribadi yang menyenangkan kok, girls! Sebarkan aura positif untuk membentuk lingkungan yang positif juga. Seperti kata pepatah lama: What goes around comes back around. Spread love!

It comes back to you! 

Selain mendapatkan pujian dan decakan kagum dari banyak pihak, film karya sutradara Todd Philips ini juga nggak luput dari kritikan penggemar film dunia. Mereka menilai, film ini terkesan menimbulkan pemikiran bahwa it’s okay to be mad when people don’t treat you well, karena Joker melakukan pembunuhan massal terhadap banyak orang yang dia anggap sebagai ancaman bagi hidupnya.

We know better to get as far away from that thought, right, girls? And we choose love! Ajarkan banyak orang cara kamu menghadapi hal-hal nyebelin dalam setiap keadaan, and you win. Nggak seperti Joker, you might wanna kill ‘em with kindness! :)

#PossiblewithKay 

 

WARNING:

Film ini khusus untuk DEWASA

Related articles
Leave a Comment
Leave a Reply
Please login to post a comment.

Menu

Settings

Click for more products.
No produts were found.